Hari itu adalah hari Rabu, dan Mary, seorang siswi SMP, sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke perpustakaan sekolah. Dia ingin mencari sebuah buku baru untuk dibaca, dan juga ingin mengembalikan beberapa buku yang sudah dipinjam sebelumnya.
Setelah tiba di perpustakaan, Mary segera memulai pencariannya. Dia berjalan ke rak buku-buku fiksi, dan segera menemukan beberapa buku yang menarik perhatiannya. Namun, ketika dia melangkah ke rak buku-buku non-fiksi, dia merasa ada yang salah.
Sesuatu terasa aneh di perpustakaan. Suasana tenang dan sunyi yang biasanya ada di perpustakaan, kali ini terasa sangat mencekam. Mary merasa ada yang mengawasinya, seperti ada yang mengintip dari balik rak buku. Dia merinding, namun memutuskan untuk melanjutkan pencarian buku yang ia inginkan.
Beberapa saat kemudian, Mary merasa ada yang memegang pundaknya. Dia menoleh dan melihat sebuah bayangan hitam yang tiba-tiba saja menghilang begitu saja. Mary merasa takut, dan segera memutuskan untuk keluar dari perpustakaan.
Saat berjalan di koridor sekolah, Mary bertemu dengan sahabatnya, Ben. Dia bercerita tentang kejadian aneh di perpustakaan, dan Ben langsung tertarik dengan ceritanya.
"Kamu yakin kamu tidak salah dengar atau salah lihat?" tanya Ben.
"Ya, aku yakin, Ben. Aku merasa ada yang mengawasi aku di perpustakaan. Dan tadi ada yang memegang pundakku!" jawab Mary.
"Mungkin hanya imajinasimu saja," kata Ben mencoba menenangkan Mary.
"Tidak mungkin, Ben. Aku merasakan sesuatu yang aneh di perpustakaan. Aku yakin ada sesuatu yang terjadi di sana," ujar Mary dengan tegas.
Ben mengangguk, "Baiklah, aku akan membantumu memecahkan misteri ini. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di perpustakaan."
Keesokan harinya, Mary dan Ben kembali ke perpustakaan setelah pulang sekolah. Mereka mulai mencari tahu apa yang terjadi di sana. Setelah mencari-cari, mereka menemukan sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di balik rak buku fiksi. Ruangan itu penuh dengan buku-buku tua dan terlihat seperti tempat yang tidak pernah terpakai selama bertahun-tahun.
Mary dan Ben mulai menjelajahi ruangan tersebut dan menemukan sebuah jurnal tua yang memuat catatan tentang sebuah misteri di perpustakaan. Jurnal itu menjelaskan bahwa ada seseorang yang selalu berada di perpustakaan setiap malam dan mengamati siapa saja yang datang ke sana. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa perpustakaan tersebut pernah dijadikan tempat persembunyian oleh seorang pencuri yang belum tertangkap.
Mary dan Ben merasa semakin penasaran. Mereka ingin tahu siapa yang selalu berada di perpustakaan setiap malam, dan apakah itu terkait dengan misteri perampokan yang terjadi di perpustakaan beberapa tahun yang lalu.
Mereka memutuskan untuk beraksi pada malam hari. Mereka merencanakan untuk memasang jebakan dan menangkap siapa saja yang berada di perpustakaan. Mary membawa beberapa perangkat elektronik untuk membantu mereka, sedangkan Ben membawa beberapa barang untuk membangun jebakan.
Saat malam tiba, Mary dan Ben mulai bekerja. Mereka memasang beberapa perangkat di perpustakaan untuk merekam suara dan gambar, dan juga memasang jebakan di beberapa titik strategis. Setelah semuanya siap, mereka bersembunyi dan menunggu.
Beberapa jam berlalu, dan akhirnya mereka mendengar suara yang berasal dari ruang bawah tanah. Mereka menyelinap ke bawah dan menemukan seseorang sedang merampok perpustakaan. Mary dan Ben berhasil menangkap perampok tersebut dan memanggil polisi.
Setelah itu, mereka menyelidiki lebih lanjut dan menemukan bahwa perampok tersebut adalah seorang mantan siswa dari sekolah mereka yang kesulitan keuangan dan mencuri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, Mary dan Ben merasa terpanggil untuk membantunya, dan mereka memberikan beberapa saran untuk membantu mantan siswa tersebut memperbaiki kehidupannya.
Dalam waktu yang singkat, misteri di perpustakaan terpecahkan dan Mary dan Ben berhasil menjadi pahlawan di sekolah baru mereka. Mereka belajar bahwa dengan saling membantu dan bekerja sama, mereka bisa melakukan sesuatu yang besar dan membantu orang lain.